Senin, 28 November 2011

Karguzari: Penunjuk Jalan (rahaba) Hindu diberi Hidayah

Pembayan mengatakan;

"Jemaah sekalian apabila seseorang ini benar-benar sungguh menghadirkan kecintaannya kepada Allah SWT, terikat hatinya kepada kecintaannya kepada Allah SWT, maka pasti orang ini akan menggunakan seluruh yang ada dalam dirinya semata-mata untuk meyukakan Allah SWT dan semata-mata untuk semakin dekat kepada Allah SWT.

Apabila di dalam hati seseorang ini ada rasa sedemikian rupa dan ada usaha sedemikian rupa maka Allah SWT pasti akan anugerahkan ke dalam hati orang ini ketenangan dan ketenteraman.

Apabila seseorang telah dianugerahkan oleh Allah SWT ketenangan dan kebahagiaan, maka orang lain disekitarnya akan melihat betapa bahagianya orang ini, betapa senangnya hidupnya, pasti orang ini ingin mendapatkan apa yang diperolehi oleh orang itu. Maka dengan sendirinya, orang yang bahagia ini jemaah sekalian, akan menjadi penunjuk jalan agar supaya orang yang dia kenal atau orang yang disekitar dia bisa mendapatkan kebahagiaan.


KARGUZARI

Beliau(pembayan) ingat pada satu saat ada rombongan jemaah dari Malaysia yang datang ke Inggeris dan beliau menempatkan diri beberapa hari ikut bersama dengan jemaah itu. Ketika itu mereka berada di dalam sebuah kawasan yang mana banyak orang Islam tetapi mereka tidak datang ke masjid. Akhirnya, mereka berusaha keluar dari masjid dan jumpa dengan saudara-saudara muslim mereka.

Ketika berjumpa dengan seseorang yang mereka sangka itu adalah seorang Islam, maka mereka pun mengucapkan salam. Dan dia katakan, “saya bukan seorang Islam.” Dan kemudian jemaah bertanya sama ada dia kenal dengan orang Islam di daerah ini. Dia seorang Hindu dan dia katakan kepada saudara-saudara kita, “saya orang Hindu, saya tahu di mana ada orang-orang Islam, saya akan hantar anda ke sana.” Orang Hindu ini pun menghantarkan para rombongan ini untuk jumpa saudara-saudara muslim.

Ketika mereka berjumpa dengan saudara-saudara muslim, orang hindu ini mendengarkan dengan baik perbicaraan yang disampaikan oleh saudara-saudara tamu Malaysia ini terhadap saudara Islam di kawasan itu. Kemudian setelah beberapa lama, maka jemaah ini pun kembali ke masjid. Orang Hindu ini pun mengikut jemaah ini, selama perjalanan menuju ke masjid, dia menangis.

Maka kemudian saudara kita bertanya, “kenapa kamu menangis?” Dia katakan, dia sangat sedih, dia tidak bahagia. Dia mempunyai banyak permasalahan dalam hidupnya. Dia berkata lagi, “ketika saya melihat wajah-wajah tamu saudara dari Malaysia ini, saya melihat betapa wajah yang penuh dengan kebahagiaan, wajah penuh dengan ketenangan, maka saya juga ingin mendapatkan wajah seperti itu.” Dan orang Hindu ini mengatakan, “ saya tidak akan tinggalkan kalian sebelum saya mendapatkan kebahagiaan seperti yang kalian telah dapatkan.” Dia dengan bersungguh-sungguh, dia pun merunduk dan kemudian menarik-narik kaki daripada saudara-saudara kita dari Malaysia, sambil memohon, “tolong berikan kepada saya kebahagiaan ini. "

Jemaah ini pun bertanya kepada pemimpin rombongan dari Malaysia ini berkenaan apa yang harus dilakukan. Diperintahkan oleh amir pemimpin rombongan, agar hantarkan orang ini ke rumahnya, bersihkannya dan kemudian berikan dia pakaian yang baru. Setelah itu, mereka duduk bersama sambil meminum kopi. Maka orang Hindu ini pun mengatakan sesuatu yang aneh, iaitu dia katakan, “Tuhan telah menghantar kalian kepada saya, ke hadapan saya, untuk menjadi petunjuk bagi saya. Di saat kalian datang kepada saya dan mengucapkan salam kepada saya, persis pada saat itu, saya sedang berada di tepi sebuah jalan raya, yang mana sebentar lagi akan lewat sebuah trak yang besar dan saya akan lompat ke tengah jalan itu untuk membunuh diri saya. Namun pada detik itu juga, anda telah datang kepada saya untuk menyelamatkan saya."

Kemudian, dia pun dibawa ke masjid. Setelah mengucapkan syahadat di masjid, namanya digantikan menjadi Mohamad Rustam. Pada saat itu dia mendapatkan langsung kebahagiaan yang hakiki!

Jadi bapak hadirin Allah SWT, bertebaran manusia di seluruh penjuru dunia ini, yang menantikan daripada kebahagian, menantikan barang yang paling bernilai, bermilyar-milyar manusia menunggu kita. Kita ini telah diberi potensi , telah diamanahkan oleh Allah SWT, agama yang akan memberikan kebahgiaan, tapi jangan kita melihat agama ini justeru menjadi penghalang bagi diri kita untuk menyebarkan hidayat. "

Seterusnya pembayan menceritakan tentang kelebihan umat ini sebagai umat yang terakhir..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar